Puluhan warga Sibanggor, Kecamatan Puncak Sorik Marapi kembali dilarikan ke Rumah Sakit diduga keracunan Gas H2S. Gas H2S ini diduga kuat berasal dari aktivitas perusahaan Panas Bumi PT SMGP. Sekitar pukul 18.00 (27/09) 40an warga dilarikan ke Rumah Sakit. Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali, tanggal 16 September lalu 9 warga sempat dilarikan ke Rumah Sakit terkait hal serupa.
Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia Mandailing Natal (PTI MADINA) Ahmad Riski Pane dalam keterangannya meminta Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal agar bersikap tegas dan tidak mencla-mencle untuk merekomendasikan kepada Pemerintah Pusat agar menutup dan mencabut izin PT.SMGP
“Insiden ini sudah berulang kali terjadi dan korbannya tidak ssdikit. Sekali dua kali kelalaian bisa saja kita maklumi, namun kali ini sudah terlalu sering kuat dugaan kami ini bukan lagi kelalaian, namun karena ketidakmampuan. Untuk itu kami minta Pemerintah Kabupaten bersikap tegas dan tidak lagi memberi harapan kepada PT. SMGP” ungkap Pane.
Lebih lanjut Pane menyampaikan bahwa kejadian sore ini imbas aktivitas perusahaan saat well test (buka sumur) di Wellpad T-12. Dari data yang dihimpun, korban sudah mencapai 90 orang, mereka ditangani di RSU Panyabungan dan RSU Permata Madina. Selain orang dewasa, anak-anak juga menjadi korban keracunan ini. Korban merupakan warga Desa Sibanggor Tonga dan Sibanggor Julu.
“Kami rasa persoalan ini bukan lagi persoalan kelalaian, tapi ini murni karena tidak kompeten di bidangnya. Ini persoalan nyawa manusia, jangan dipermainkan. Bahkan pihak perusahaan masih mengelak kejadian ini akibat aktivitas perusahaan. Sudah saatnya wakil-wakil rakyat membela kepentingan masyarakay WKP.Rentetan kejadian ini menunjukkan bahwa proyek PLTP Sorik Marapi tidak layak dilanjutkan karena membahayakan keselamatan masyarakat dan kita yakin perencanaan proyek ini tidak disusun secara matang dan terkesan dipaksakan. Harus berapa nyawa lagi yang dikorbankan ?” Pungkasnya.
Pane juga menyesalkan statement yang diduga dikeluarkan Ketua DPRD Madina beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa kelompok luar Sibanggor tidak boleh terlalu ikut campur menyikapi masalah SMGP. Sebab menurutnya ini persoalan kemanusiaan.
“Kami sangat menyesalkan statement yang diduga dikeluarkan Ketua DPRD bahwasanya kelompok luar jangan terlalu ikut campur. Siapa saja boleh berpendapat, Ini persoalan kemanusiaan jadi kami rasa sudah saatnya kita mengesampingkan kepentingan pribadi dan membangun soliditas bersatu untuk kepentingan masyarakat. Kalau memang perusahaan ini lebih banyak mudharatnya lebih baik angkat kaki. ” Tegas Pane.