Askolani Nasution yang merupakan Budayawan Mandailing Natal menjadi Narasumber dalam kegiatan Webinar Literasi Madina Care Institute yang dilaksanakan pada Sabtu 05/10. Askolani menjadi pembicara bersama Budi Hatees yang merupakan Penulis Buku Historiografi Padangsidimpuan dan Muttaqin Kholis seorang tenaga pendidik di SMAN 1 Tambangan yang juga seorang penulis.
Dalam penyampaiannya, Askolani menyampaikan Perkembangan Dunia yang sedemikian cepat pada abad-abad yang lalu adalah karena peran Buku. Dalam hal pemahaman politik sosial misalnya ditulis oleh Karl Marx dengan Das Kapital, kemudian Hitler dengan Meint Kampf dan penulis-penulis lainnya.
“Perkembangan Dunia pada abad-abad yang lalu itu sebagian besarnya dipengaruhi oleh buku-buku yang ada pada saat itu. Misalnya dalam bidang politik kita mengenal Karl Marx dengan Das Kapital, kemudian Hitler dengan Meint Kampf dan pada bidang Sastra dan Seni kita mengenal William Shakespeare. Bahkan banyak yang berpendapat jika bukan karena karya shakespeare, Bahasa Inggris yang kita kenal sekarang tidak akan sebagus ini” Ungkap Askolani
Budayawan Mandailing Natal ini mengapresiasi Madina Care Institute yang telah menyelenggarakan acara ini karena tentu akan berpengaruh bagi kemajuan daerah. Untuk itu menurutnya minat literasi harus lebih ditingkatkan bagi generasi muda.
“Saya sempat bertanya-tanya, generasi muda sekarang ini apakah pernah terlintas dalam benaknya agar namanya tertulis dalam buku dan menjadi dikenal seperti Tan Malaka dengan Madilog, Karl Marx dan penulis-penulis lain yang karyanya sangat terkenal. Jika sudah terlintas didalam alam berpikirnya maka literasi itu dengan sendirinya akan menjadi hal yang disenangi. Apalagi di zaman yang sangat canggih ini generasi muda sangat mudah mendapatkan informasi, jangan hanya bermain media sosial. Bahkan kadang-kadang di sekolah ada kegiatan peningkatan minat literasi tapi justru yang dibuat adalah hal-hal aneh.” Terangnya.
Pembuat film Biola Na Mabugang inipun menyampaikan jika generasi muda sekarang ini harus lebih aktif menulis. Ssbab di Era 5.0 ini platform untuk menulis sangat mudah didapatkan, berbeda dengan zaman dahulu yang harus menunggu berbulan-bulan untuk menunggu sebuah tulisan terbit.
“Keadaan pada zaman sekarang ini tentu sangat mendukung generasi muda untuk mempublikasikan karya tulisannya. Sekarang ini sangat mudah untuk mengetahui tulisan kita diterima atau tidak, kalau dulu kita harus menunggu sampai 3 bulan untuk mengetahui tulisan yang kita kirimkan layak terbit atau tidak. Jadi anak-anak muda 5.0 tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini” Ungkap pria yang juga banyak membuat film ini.
Terakhir dalam penyampaiannya Askolani berharap agar kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan guna mendorong minat literasi generasi muda utamanya di Mandailing Natal.
“Saya sangat mengapresiasi adik-adik Madina Care yang sudah melaksanakan kegiatan ini, saya berharap semoga kalian tetap Care. Harapannya semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut sehingga minat literasi di daerah semakin tinggi dan banyak melahirkan penulis-penulis hebat. Untuk itu harus kita dorong bersama-sama tidak bisa hanya satu orang” Tutup Askolani